1. Figuree Studio
  2. »
  3. Blog
  4. »
  5. Bahasa Indonesia
  6. »
  7. Lisensi Font Tanpa Drama: Solusi Aman untuk Proyek Klien

Lisensi Font Tanpa Drama: Solusi Aman untuk Proyek Klien

June 13, 2025
Ilustrasi watercolor whimsical tentang desainer yang menjelaskan lisensi font ke klien dalam suasana hangat dan profesional.
Mengedukasi klien soal lisensi font bukan hanya urusan legal, tapi juga langkah strategis yang memperkuat nilai desainmu. (sumber: figuree)

Di balik desain yang terlihat elegan dan profesional, ada satu aspek penting yang sering terlupakan: lisensi font. Banyak desainer pemula—dan bahkan beberapa profesional—masih bingung atau mengabaikan masalah ini. Padahal, salah memilih atau menggunakan font tanpa izin bisa berujung pada masalah hukum yang tidak murah.

Edukasi tentang lisensi karya digital, termasuk font, masih sangat rendah—terutama di Indonesia. Banyak orang masih menganggap bahwa produk digital bisa digunakan bebas atau bahkan dijual kembali tanpa izin. Kenyataannya, semua karya digital dilindungi hukum, dan pelanggaran bisa berakibat serius. Undang-undang Hak Cipta Indonesia (UU No. 28 Tahun 2014) menegaskan bahwa hak eksklusif atas karya cipta hanya dimiliki oleh pencipta atau pemegang hak cipta. Baca selengkapnya di situs resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

Sebagai studio kreatif yang sudah sering menangani proyek klien dari berbagai skala, kami di Figuree Studio belajar langsung dari lapangan. Artikel ini adalah panduan praktis dan jujur, ditulis dengan pengalaman nyata, supaya kamu bisa bekerja lebih tenang, profesional, dan tentu saja: lebih menguntungkan.

Apa Itu Lisensi Font?

Lisensi font adalah izin legal yang diberikan oleh pembuat atau pemilik font kepada pengguna untuk menggunakan font tersebut dalam konteks tertentu. Tidak semua font bisa langsung dipakai untuk proyek desain, terutama jika menyangkut komersialisasi.

Sama seperti kamu tidak bisa menggunakan lagu favorit untuk iklan tanpa izin, kamu juga tidak bisa asal pakai font untuk desain klien tanpa memastikan lisensinya.

Perlu dipahami bahwa setiap foundry atau kreator font biasanya memiliki cakupan lisensi yang berbeda-beda, tergantung pada kebijakan internal mereka. Ada yang membagi berdasarkan jenis media, ada juga yang berdasarkan volume penggunaan atau skala distribusi. Di Figuree Studio, kami merumuskan kategori lisensi ini berdasarkan studi kasus yang sering kami temui di lapangan, agar memudahkan desainer memahami dan memilih sesuai kebutuhan.

coupon code for extended license

Jenis-Jenis Lisensi Font

Setiap proyek klien bisa memiliki kebutuhan berbeda. Berikut ini beberapa lisensi font yang umum kami terapkan di Figuree Studio:

1. Desktop License

Untuk keperluan desain cetak seperti poster, logo, kemasan, dan T-shirt. Biasanya dibatasi untuk sejumlah komputer tertentu.

2. Webfont License

Untuk menyematkan font di website. Lisensinya bisa dihitung berdasarkan traffic bulanan atau jumlah domain.

3. Content Creator/Social Media License

Lisensi ini cocok untuk influencer, content creator, dan pemilik akun media sosial yang menggunakan font dalam konten visual digital mereka. Biasanya mencakup penggunaan di feed, reels, stories, dan media promosi online.

4. Logo Trademark License

Lisensi khusus jika font digunakan dalam logo yang akan didaftarkan sebagai merek dagang (trademark). Ini penting karena pemakaian font dalam konteks legal memiliki implikasi kepemilikan dan hak eksklusif.Lisensi menyeluruh untuk perusahaan, mencakup banyak pengguna dan perangkat. Cocok untuk agensi atau brand besar.

5. App/Game License

Lisensi untuk penggunaan di dalam aplikasi atau game, baik di elemen UI maupun teks in-app.

6. ePub License

Digunakan untuk buku digital, e-magazine, atau PDF komersial.

7. Broadcast License

Diperlukan untuk penggunaan font dalam video, TV, film, iklan, atau thumbnail YouTube.

8. Extended License

Untuk penggunaan dalam produk digital seperti template, desain untuk dijual ulang, atau penggunaan massal.

9. Corporate License

Lisensi menyeluruh untuk perusahaan, mencakup banyak pengguna dan perangkat. Cocok untuk agensi atau brand besar.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Font

Beberapa kesalahan klasik yang masih sering kami temui di lapangan:

  • Download font gratis dari situs bajakan tanpa mengecek sumber aslinya.
  • Mengira font dari Canva atau Google Fonts bisa digunakan bebas untuk semua keperluan. Padahal beberapa tetap punya batasan.
  • Menggunakan font “free for personal use” untuk proyek klien. Ini jelas melanggar.
  • Terlalu sering melewatkan file Read Me atau dokumen lisensi yang biasanya disertakan saat mengunduh font. Padahal, informasi penting seperti cakupan penggunaan, pembatasan, dan ketentuan distribusi sering tercantum di sana. Mengabaikan ini bisa berakibat fatal jika ternyata lisensinya tidak mengizinkan penggunaan komersial.

Cara Memilih Lisensi Font untuk Klien

Berikut langkah-langkah memilih lisensi font yang tepat:

  1. Identifikasi jenis proyek. Apakah ini untuk branding? Website? Aplikasi?
  2. Tanyakan skala penggunaan. Apakah hanya lokal, nasional, atau global?
  3. Tentukan siapa yang membeli lisensi. Kamu sebagai desainer, atau klien langsung?
  4. Simpan bukti pembelian lisensi. Ini penting untuk jaga-jaga bila terjadi audit.

✨ Looking for the perfect font for this vibe? Try Letteronia — elegan dan cocok untuk proyek branding premium.

Also Read: Lisensi Font Lengkap Figuree Studio

Studi Kasus dari Figuree Studio

Salah satu pengalaman menarik kami adalah ketika bekerja dengan brand lokal yang tumbuh pesat ke pasar Asia Tenggara. Awalnya, mereka hanya membeli desktop license untuk keperluan logo. Namun setelah kami jelaskan potensi ekspansi ke ranah digital seperti website, media sosial, dan konten video, mereka memutuskan untuk upgrade ke corporate license.

Yang perlu disadari adalah bahwa lisensi sebenarnya bersifat fleksibel dan bisa di-upgrade seiring berkembangnya bisnis. Ketika masih merintis, penggunaan font untuk logo bisa saja cukup dengan desktop license. Tapi saat brand mulai dikenal luas dan kebutuhan meluas—misalnya ingin mendaftarkan logo sebagai merek dagang atau membuat kampanye video besar—maka lisensinya perlu ditingkatkan. Di Figuree Studio, kami bahkan menyediakan opsi lisensi kustom yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap klien.

Hasilnya? Proses legalitas mereka jadi lebih rapi dan terstruktur. Kami pun mendapat tambahan value dari sisi fee karena terlibat langsung dalam pengelolaan dan edukasi lisensi.

Sebaliknya, kami juga pernah menangani kasus di mana sebuah brand fashion menggunakan font display yang mereka dapat dari situs gratisan tanpa lisensi. Font tersebut ternyata punya lisensi terbatas, dan pemilik hak ciptanya melayangkan surat peringatan resmi. Akhirnya, brand tersebut harus membayar denda dan ganti rugi. Sangat disayangkan, karena semua bisa dicegah dengan edukasi dan sedikit riset sejak awal.

Tips Negosiasi & Upsell ke Klien

  • Jelaskan nilai jangka panjang. Banyak klien belum memahami bahwa lisensi bukan sekadar formalitas, tapi bagian penting dari perlindungan aset brand. Dengan lisensi yang tepat, brand mereka terlindungi secara hukum dan punya ruang ekspansi tanpa takut digugat. Jelaskan bagaimana ini akan menghemat waktu, biaya, dan reputasi di masa depan.
  • Gunakan analogi yang mudah dipahami. Bandingkan dengan musik atau fotografi—tidak semua lagu bisa digunakan untuk iklan, dan tidak semua foto bisa dipakai tanpa beli lisensi. Font juga begitu: karya kreatif yang punya hak cipta. Analog sederhana ini sering membantu klien mengerti pentingnya lisensi tanpa merasa digurui.
  • Tawarkan opsi paket lisensi sesuai kebutuhan klien. Misalnya, jika mereka butuh untuk website dan promosi YouTube, kamu bisa arahkan ke extended license sekaligus. Jelaskan bahwa dengan memilih paket yang lebih luas sejak awal, mereka bisa menghindari repurchase atau upgrade mendadak di kemudian hari.
  • Berikan studi kasus atau contoh real. Ceritakan bagaimana klien lain diuntungkan karena mengambil lisensi yang tepat sejak awal, atau sebaliknya, bagaimana ada brand yang harus membayar mahal karena lalai soal ini. Bukti konkret akan membuat argumenmu lebih meyakinkan.

Dengan cara ini, kamu tidak lagi sekadar desainer. Kamu adalah konsultan tepercaya yang membantu klien membangun brand secara profesional dan berkelanjutan. Posisi ini bukan hanya menaikkan nilai tawarmu, tapi juga memperkuat relasi jangka panjang dengan klien.

Kesimpulan

Lisensi font bukan hal sepele. Justru inilah salah satu tanda kamu profesional dan siap naik level dalam dunia desain. Semakin paham kamu soal lisensi, semakin besar peluang untuk menjual jasa (dan font) dengan harga pantas. Seperti kata Steve Jobs, “Design is not just what it looks like and feels like. Design is how it works.” Desain yang bekerja dengan baik juga termasuk legalitas yang solid.

✨ Looking for a ready-to-use font for your next big project? Coba Neobique — serif elegan untuk brand classy.

Gambar promosi font "Neobique" dengan desain futuristik dan serif modern, berlatar gradasi ungu dan pink, menampilkan teks: “Proudly Present Neobique – Modern Display Serif Font – ASF-Graphics x Figuree.Std”.
Neobique, font display serif bergaya futuristik yang memadukan bentuk modern dengan estetika unik (sumber: figuree)

👉 Also Read: [Cara Membuat Branding Klien Lebih Powerful dengan Font Tepat]

Dan terakhir, jangan ragu untuk edukasi klien kamu. Klien yang teredukasi = proyek yang lebih lancar, aman, dan menyenangkan.


External Link:

Share :

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You must be logged in to post a comment.

Featured Fonts

Exclusive Freebies — Fonts, Graphics, Mockups & More

Elevate your projects with premium freebies. Fonts, graphics, and templates handpicked for creators like you — download them all today, free forever.

Download Freebies

Scroll to top
Scroll to top